Bagaimana Cara Kerja Kapasitor / Kondensator ?
Di artikel ini akan dicoba menjelaskan secara lengkap bagaimana cara kerja kapasitor atau kondensator ? Bukan teknisi namanya jika tidak mengenali bagaimana bentuk dari kapasitor / capacitor ini. Terlebih pada hampir semua peralatan elekronika pasti terdapat kapasitor baik itu jenis polar maupun non polar.
Untuk lebih jelasnya bagi yang belum mengenali komponen ini bisa dicek di artikel jenis jenis kapasitor dan fungsinya. Secara sederhana dan sekilas kapasitor bekerja mirip sebuah baterai / battery walaupun keduanya yakni komponen yang berbeda tetapi sama sama menyimpan energi listrik.
Di dalam sebuah baterai terjadi reaksi kimia yang bisa menghasilkan elektron di satu kutub / terminal dan menyerap elektron di kutub lainnya seperti suatu pedoman listrik pada suatu rangkaian. Kapasitor bekerja dengan cara yang lebih sederhana yakni hanya berfungsi menyimpan elektron saja.
Di dalam suatu capacitor kaki terminal dihubungkan dengan 2 plat metal non-conductive atau dielectric, pada prakteknya materi non konduktif tersebut terdiri dari beberapa bahan yang sering dipakai misalnya mika, keramik, mylar, teflon, bahkan udara ialah salah satu bahan non konduktif yang sering digunakan.
Ketika kedua kaki terminal diberi tegangan listrik maka muatan kasatmata akan berkumpul pada salah satu kaki elektroda dan pada dikala yang sama muatan negatif terkumpul pada ujung elektroda yang lain, muatan ini tidak mampu saling bertemu karena terhalangi oleh bahan dielektrik yang sifatnya non-konduktif.
Muatan listrik elektron ini “tersimpan” pada bahan dielektrik selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung terminal kakinya.
Dikarenakan bahannya yang berisikan beberapa macam yang tadi disebutkan ada yang maksimal untuk digunakan pada frekuensi tinggi, maupun tegangan tinggi. Capasitor dapat diproduksi untuk aneka macam tujuan, mulai yang terkecil dipakai untuk kalkulator mini sampai ultra capacitor untuk kendaraan listrik.
Berikut ini beberapa macam type dari kapasitor serta penggunaannya :
- Udara – dipakai untuk kapasitor di radio tuning circuits
- Mylar – dipakai di rangkaian/ circuit timer, alarms
- Glass – digunakan untuk kapasitor tegangan tinggi
- Ceramic – digunakan untuk kapasitor frekuensi tinggi/ high frequency contohnya antenna, X-ray
- Super capacitor – dipakai di circuit listrik arus besar dan mobil hybrid
Daftar Isi :
Cara Kerja Kapasitor / Kondensator ?
Di dalam suatu rangkaian simbol kapasitor mirip berikut dibawah ini
Seperti disampaikan sebelumnya bahwa kapasitor bekerja dengan cara menyimpan arus listrik, analoginya adalah mirip dibawah ini contohnya kita menghubungkan sebuah kapasitor dengan sebuah baterai 1,5 Volt.
Maka yang terjadi ialah :
- Kaki terminal kapasitor yang dihubungkan dengan terminal negatif baterai akan mendapatkan elektron / energi dari baterai
- Kaki terminal kapasitor yang dihubungkan dengn terminal konkret dari baterai akan membuang elektron yang diterima dari baterai.
Ketika muatan elektron sudah menyanggupi kapasitas dari kapasitor maka kapasitor akan mempunyai tegangan yang sama dengan baterai yaitu 1.5 Volt. Pada kapasitor kecil cuma sedikit arus yang bisa disimpan, sedangkan pada kapasitor yang besar seukuran tabung gelas mungkin mampu menyalakan suatu lampu bohlam kecil selama beberapa menit.
Satuan Kapasitas Kapasitor
Kapasitansi ialah kemampuan dari suatu kapasitor untuk mampu menampung muatan elektron sebuah kapasitor diukur dengan satuan yang disebut Farad, 1 farad satuan kapasitor bisa berskala sungguh besar ialah bisa sekitar sebesar gelas minuman, tergantung juga berapa spesifikasi tegangan kapasitor tersebut.
Padahal kebanyakan kapasitor di rangkaian elektro memakai kapasitas yang kecil, untuk alasan itulah satuan yang sering dipakai pada prakteknya adalah mikro farad. Umumnya kapasitor yang ada di pasar mempunyai satuan uF (10-6 F), nF (10-9 F) dan pF (10-12 F).
Perlu dikenali 1 farad sama dengan sama dengan 1.000.000 uF dan itu yaitu sebuah energi elektron yang sungguh besar. Untuk membuat lebih mudah dalam membaca nilai kapasitor maka sering dikonversi menjadi satuan uF misalnya
- 0.047uF mampu juga dibaca sebagai 47nF
- 0.1nF sama dengan 100pF
Penggunaan Kapasitor
Salah satu perbedaan antara kapasitor dengan sebuah baterai yaitu kapasitor dapat membuang semua muatannya dalam sepersekian detik sedangkan baterai memerlukan hingga beberapa menit untuk benar benar dalam keadaan dishcarge (muatannya benar benar habis).
Untuk itulah kapasitor sering dipakai dalam lampu flash pada suatu kamera, cara kerjanya ialah baterai mengisi muatan kapasitor selama beberapa detik dan dikala lampu flash dinyalakan maka muatan akan dibuang dalam sepersekian detik.
Contoh penggunaan kapasitor pada kamera blitz
Kapasitor dimanfaatkan dalam berbagai cara yang berlainan, contoh penggunaan kapasitor dalam rangkaian power supply dimana kapasitor elco sering digunakan untuk meminimalkan riak tegangan / spike.
Caranya yakni dengan cara menyerap puncak tegangan dan mengisi lembah yang terbentuk dari sinyal arus DC, cara kerja kapasitor pada alat elektronika mirip demikian mampu digambarkan seperti berikut klarifikasi gambarnya :
Demikian postingan kali ini perihal cara kerja kapasitor secara umum semoga bisa berguna.
0 Response to "Bagaimana Cara Kerja Kapasitor / Kondensator ?"
Post a Comment