Pengertian Dan Cara Menciptakan Kern Trafo Toroid
Trafo atau transformator ialah alat atau unsur elektro yang digunakan untuk merubah tegangan dari besar ke kecil (trafo step down) atau sebaliknya (trafo step up). Dua bagian ini diisolasi oleh bab primer dan sekunder yang akan merubah besaran arus dan tegangannya.
Baca juga : Fungsi Transformator
Terdapat berbagai jenis trafo yang digunakan, dibedakan dari bentuk pada dasarnya maka terdapat trafo inti udara, trafo inti kern EI dan trafo Toroid atau trafo donat. Di postingan kali ini akan dibahas wacana trafo toroid dan cara membuat kern trafo toroid.
Daftar Isi :
Pengertian Trafo Toroid
Pengertian trafo toroid ialah sebuah transformator step down maupun step up yang mempunyai inti kern (core) berupa lingkaran dengan lubang ditengahnya mirip donat atau cincin. Material kern yang dipakai bisa berupa besi maupun ferrite.
Trafo toroid mempunyai banyak keunggulan jikalau ketimbang trafo inti EI yaitu rancangan yang lebih fleksibel, efisiensi daya pada trafo yang lebih baik, serta ukuran yang lebih kecil untuk kapasitas arus yang sama.
Karena kelebihannya ini, jenis trafo toroid sering digunakan pada penggunaan daya sampai 15 KVA, perlengkapan medis, industri, dan perangkat audio.
Cara Kerja Trafo Toroid
Pada trafo toroid, lilitan primer dan sekunder digulung pada inti yang sama sehingga mempunyai bentuk yang lebih kompak, cara kerja trafo toroid sebenarnya tidak berbeda dengan prinsip kerja trafo konvensional yaitu memanfaat induksi elektromagnetik.
Cara kerjanya ialah pada dikala arus listrik mengalir ke lilitan primer maka akan terjadi induksi yang menyebabkan gaya gerak listrik / EMF (electromotive force) dan menghasilkan arus pada lilitan sekunder, proses inilah yang memungkinkan daya ditransfer dari primer ke sekunder.
Pada pemasangan trafo toroid tidak dibutuhkan shield/ pelindung kepada gangguan induksi yang ditimbulkan alasannya adalah tidak terdapat kebocoran flux, ini disebabkan tidak terdapat sudut pada core nya sehingga flux akan mengarah ke tengah inti secara simetris.
Cara Membuat Kern Trafo Toroid
Kern trafo Toroid bisa terbuat dari besi maupun dari ferrite, bagi anda yang ingin membuat sendiri trafo toroid bisa mendapatkan inti kern trafo toroid di toko online dengan diameter banyak sekali ukuran, sesuaikan ukuran diameter kern ini dengan kapasitas trafo toroid yang akan dibentuk.
Namun bagi yang kebetulan memiliki stavol bekas yang telah tidak berfungsi pun ternyata bisa dipakai, namun ini berlaku untuk tipe stavol yang memakai motor dinamo sedangkan pada stavol tipe relay tidak terdapat kern toroid.
Usahakan juga stavol bekas dari brand yang elok seperti dari Jepang atau Eropa supaya kualitas materi inti core nya lebih anggun.
Cara membuat trafo toroid memang gampang mudah sukar, tentunya terdapat perhitungan yang dibutuhkan sebelum membuat trafo toroid dan akan lebih mudah jikalau menggunakan alat gulung trafo toroid alasannya adalah kalau digulung dengan tangan alhasil akan kurang rapi.
Untuk menjumlah jumlah lilitan yang diperlukan bisa dicari dengan menggunakan rumus perkiraan trafo toroid adalah menjumlah jumlah gulungan per volt nya. Berikut rumusnya :
GPV = F/O GPV
Dimana :
GPV : Gulungan/lilitan Per VoltF : FrekuensiO : Luas penampang
Sedangkan untuk mencari nilai luas penampang memakai rumus berikut :
CA = [(OD-ID) /2] × H
CA : Core Area (luas penampang)OD : Diameter LuarID : Diameter DalamH. : Tinggi core
Kualitas kawat tembaga yang digunakan tentunya juga sangat menentukan kemurnian arus amper pada output trafo toroid, untuk melihat tabel kesanggupan arus kawat tembaga mampu dilihat pada link berikut.
Trafo Toroid VS Trafo Biasa
Kelebihan utama trafo toroid vs trafo biasa yaitu pada efisiensi nya yang tinggi dengan ukuran yang lebih kecil serta ringan bahkan hingga setengah ukuran dari trafo konvensional dengan kapasitas yang sama, selain hal tersebut berikut yakni perbandingan trafo toroid vs trafo biasa :
- Trafo toroid memiliki tingkat kebisingan yang rendah (low noise) dan juga medan magnet yang rendah dikarenakan arah lilitan yang sama untuk primer dan sekundernya. Gangguan medan magnet yang lebih kecil menciptakan tampilan yang lebih baik
- Pemasangan yang mudah, pada trafo konvensional setidaknya diperlukan 4 pemasangan baut sedangkan pada trafo toroidal hanya diperlukan pemasangan 1 baut saja di tengah
- Suhu operasi yang rendah, trafo toroid mempu beroperasi pada suhu yang lebih rendah dibandingkan trafo lazimdengan spesifikasi yang sama
- Lebih ringan, sebab material pengerjaan yang lebih minim maka berat trafo juga menjadi lebih ringan dan pemakaian daya dikala operasi yang lebih rendah. Sehingga daya yang terbuang lebih sedikit.
Harga Trafo Toroid
Harga trafo toroid memang lebih mahal kalau dibandingkan dengan trafo lazimdengan inti EI maupun UI ini dikarenakan proses bikinan yang lebih sukar yakni pada proses winding coil conductor pada inti kern toroid core.
Berikut ini daftar harga trafo toroid yang dikumpulkan dari beberapa marketplace online untuk berbagai kapasitas arus, untuk merk trafo toroid yang anggun pastinya akan lebih mahal :
Kapasitas Trafo Toroid | Harga |
Harga trafo Toroid 20 ampere | Rp.700.000 – Rp.1.200.000 |
Harga trafo Toroid 30 ampere | Rp.900.000 – Rp.1.500.000 |
Harga trafo Toroid 40 ampere | Rp.950.000 – Rp.1.800.000 |
Tentunya harga diatas mampu beragam tergantung spesifikasi trafo apakah memakai tembaga murni, spesifikasi inti core yang digunakan, kapasitas arus yang dibutuhkan dan pastinya pada tegangan outputnya.
0 Response to "Pengertian Dan Cara Menciptakan Kern Trafo Toroid"
Post a Comment