Pengertian Smoke Detector (Detektor Asap) dan Jenis-jenisnya

Pengertian Smoke Detector (Detektor Asap) dan Jenis-jenisnya – Smoke Detector atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Detektor Asap adalah alat sejenis sensor yang dapat mendeteksi adanya segumpalan asap. Smoke Detector atau Detektor Asap ini sangat berguna untuk rumah tangga, kantor, sekolah dan industri untuk mendeteksi secara dini adanya segumpalan asap yang berasal dari kerusakan-kerusakan mesin ataupun api sehingga dapat menghindari terjadinya bencana kebakaran yang lebih besar.

Smoke Detector pada dasarnya adalah salah satu komponen dari sebuah sistem Pedeteksian Kebakaran (Fire Alarm System). Sebuah sistem Pendeteksian Kebakaran pada umumnya terdiri dari beberapa komponen utama yaitu Detector Devices (Perangkat Detector), Control Panel (Panel Kendali), Notification Devices (Perangkat Notifikasi) dan Power Supply (Pencatu Daya).
Baca juga : Pengertian Bel Listrik dan Cara Kerjanya.

Jenis-jenis Smoke Detector

Berdasarkan prinsip pendeteksiannya, Smoke Detektor atau Detektor Asap ini dapat dibedakan menjadi 5 jenis yaitu Photoelectric Smoke Detector, Ionization Smoke Detector, Projected Beam Smoke Detector, Aspirating Smoke Detector dan Video Smoke Detection. Berikut dibawah ini adalah penjelasan singkat dari kelima Smoke Detector atau Detektor Asap ini.

1. Photoelectric Smoke Detector (Detektor Asap Fotolistrik)

Photoelectric Smoke Detector atau Detektor Asap Fotolistrik adalah jenis Smoke Detector yang menggunakan cahaya untuk mendeteksi adanya gumpalan asap. Sinar Cahaya yang berbentuk denyutan dari lampu LED dengan optiknya akan dipancarkan secara garis lurus ke bagian tertentu pada chamber atau ruang hitam yang terdapat di perangkat detektor. Sebuah sensor foto (PHOTOCELL) yang juga dilengkapi lensa optik diletakan di posisi bagian bawah dasar vertikal. Sensor Foto ini akan menghasilkan arus apabila terkena cahaya. Pada saat tidak ada asap, sinar cahaya LED akan menembak secara garis lurus dan tidak akan menyinari sensor foto yang terletak di bawah sinar tersebut. Namun apabila terjadi kebakaran dan asapnya memasuki ruang atau chamber detektor maka cahayanya akan berbelok dan diarahkan ke sensor foto (Photocell) sehingga mengaktifkan sinyal alarm.

2. Ionization Smoke Detector (Detektor Asap Ionisasi)

Sejumlah kecil bahan redioaktif mengionisasi udara pada sebuah chamber yang terbuka terhadap ambien udara. Sejumlah arus kecil yang telah diperhitungkan diperbolehkan mengalir pada udara terionisasi tersebut. Apabila terdapat sejumlah partikel akibat kebakaran yang memasuki chamber, partikel-partikel tersebut akan mengganggu gerakan ion biasa (mengganggu ion yang gerakan normal) sehingga arus turun menjadi lebih rendah maka sinyal alarm akan segera diaktifkan.

3.Projected Beam Smoke Detector (Detektor Asap Terproyeksi Beam)

Projected Beam Smoke Detector bekerja berdasarkan prinsip pengaburan cahaya yang terdiri dari sebuah lensa dan pemancar (pemancar), penerima cahaya (receiver) dan reflektor cahaya (Light Reflector). Pada kondisi normal, Pemancar cahaya memancarkan sinar cahaya tidak terlihat dan diterima oleh penerima (receiver). Penerima atau Receiver dikalibrasi pada tingkat kepekaan tertentu berdasarkan persentase dari seluruh kondisi pengaburan. Ketika ada asap yang mengaburkan sinar tersebut, sinyal alarm akan diaktifkan.

4. Aspirating Smoke Detector (Detektor Asap Aspiratif)

Aspirating Smoke Detector atau Detektor Asap Aspiratif adalah Detektor Asap yang sensor cahayanya sangat sensitif atau Nephelameter. Smoke Detector jenis ini bekerja secara dinamis menarik sampel udara untuk mendeteksi ada atau tidaknya kontaminasi tambahan udara  melalui jaringan pipa ke chamber atau ruang sensor. Komponen-komponen utama Aspirating Smoke Detector adalah Jaringan pipa kecil, Filter partikel, ruang sensor, sumber cahaya yang terfokus dan penerima cahaya yang sensitif. Ketika asap memasuki ruang sensor di sepanjar jalur sinar, beberapa cahaya akan tersebar dan dikaburkan oleh partikel-partikel asap sehingga dapat dideteksi oleh sensor cahaya yang sensitif tersebut dan memicu pengaktifan sinyal alarm.

5. Video Smoke Detector (Detektor Asap Video)

Video Smoke Detector (VSD) adalah jenis detektor asap yang beroperasi berdasarkan pada analisis komputer dari gambar video yang disediakan oleh kamera video standar (CCTV). Komponen-komponen utama Sistem Pendeteksi Asap Video atau Video Smoke Detector (VSD) ini adalah satu atau lebih kamera video, komputer dan perangkat lunak untuk menganalisis sinyal video. Komputer akan menggunakan perangkat lunak tertentu untuk mengidentifikasi gerakan dan pola asap yang unik. Sinyal unik ini diidentifikasi dan memicu alarm yang aktif.

0 Response to " Pengertian Smoke Detector (Detektor Asap) dan Jenis-jenisnya "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel