Cara Membaca Nilai Resistor

Cara membaca nilai resistor ini sesungguhnya sungguh mudah karena mampu eksklusif dilihat isyarat warna nya pada badan bagian resistor tersebut, selain itu sebenarnya sudah ada juga alat ukur untuk mengukur pribadi nilai kendala ini.

Kenapa tetap diharuskan untuk mampu menjumlah nilai resistansi resistor padahal telah ada alat ukurnya ? selaku acuan jika ketika troubleshooting sebuah kerusakan misalnya servis TV dan terdapat resistor yang dicurigai nilai kendala berubah tentunya jikalau kita tidak mengenali nilai resistor malah akan menghambat bukan ?

Padahal untuk kerusakan bagian resistor ini cukup banyak terjadi bisa berbentuknilai kendala berubah atau bahkan putus.

Tetapi jika memang belum tahu dan belum mengenal bagian ini sebaiknya membaca dulu postingan sebelumnya tentang pengertian dan jenis jenis resistor.

Tips Mudah Membaca Nilai Resistor

Saat ini penggunaan komponen resistor jenis karbon masih sangat banyak, bentuk resistor ini umumnya berisikan 2 kaki yang di dalamnya terdapat bahan karbon selaku pembatas arus/ tegangannya dan sebagai nilai hambatannya ditandai dengan kode warna resistor yang biasanya terdiri dari 4 pita/ gelang warna yang memag sudah ada standarnya.

Kode warna tersebut dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association).

Cara menghitung instruksi warna resistor sangat mudah dan cepat asalkan kita sudah terbiasa dengan arahan warna resistor ini. Nah berikut ini ialah tabel aba-aba warna resistor untuk jenis 4 pita warna ataupun 5 pita warna

cara menghitung kode warna resistor

Kuncinya adalah :

  1. Pita warna pertama dan kedua melambangkan digit pertama dan kedua resistor tersebut
  2. Pita warna ketiga memperlihatkan pengali atau gampangnya jumlah besar nya angka nol
  3. Pita warna keempat menunjukkan angka toleransi resistor tersebut
  4. Pita warna kelima (jika ada) memberikan temperatur koefisien resistor kepada suhu disekitarnya.

Sebagai pola pada gambar diatas untuk resistor dengan 4 pita warna

  1. Warna pertama Orange / Jingga berarti angka digit pertama = 3
  2. Warna kedua putih mempunyai arti digit kedua = 9
  3. Warna ketiga / pengali berwarna kuning = 4, alasannya pita ketiga yaitu pengali maka ini ialah banyaknya angka 0 atau dengan kata lain = 10000
  4. Warna keempat silver maka sesuai tabel, angka toleransi = 10%

Jika angka digit pertama, kedua dan ketiga digabung

3   –  9  –  0000 = 390000 Ohm = 390K Ohm dengan toleransi 10% 

Untuk mengkalkulasikan nilai toleransi resistor tinggal dikalikan saja angka toleransi dengan nilai resistor itu sendiri, dengan teladan diatas maka

390.000 x 10% = 39.000

Nilai tertinggi resistor = Nilai resistansi resistor + nilai toleransi

Maka nilai tertinggi resistor = 390.000 + 39.000 = 429.000 = 429K Ohm

Nilai terendah resistor = Nilai resistansi resistor – nilai toleransi

Maka nilai terendah resistor = 390.000 – 39.000 = 351.000 = 351K Ohm

Contoh lainnya :

warna resistor 1k ohm

Warna Resistor 1k ohm

warna resistor 100 Ohm

Warna Resistor 100 ohm

warna resistor 1 ohm

Warna Resistor 1 ohm

Kenapa nilai toleransi ini wajib kita pahami ? semua bagian elektro berisikan bahan yang berbeda dan akhirnya ketahanan kepada suhu untuk unsur tersebut juga berlainan, pada suhu sekitar lebih tinggi atau lebih rendah sungguh mungkin nilai resistansi berganti dan nyaris semua unsur mempunyai nilai toleransi dengan perkiraan seperti diatas.

Umumya resistor yang paling banyak dipakai yaitu dengan nilai toleransi 5% alasannya adalah harganya lebih murah, kecuali jikalau dibutuhkan untuk rangkaian yang lebih presisi biasanya menggunakan resistor metal film yang toleransinya cuma 1% saja. Misalnya saja pada rangkaian osilator.

Pada rangkaian biasa contohnya power supply atau lainnya jarang memakai metal film namun menggunakan resistor karbon saja, contohnya saja untuk rangkaian lampu LED. Perlu diingat ya nilai resistor untuk LED mampu diadaptasi asalkan arus yang lewat lampu LED disarankan sekitar 20 mA (untuk jenis patokan)

Cara diatas cuma berlaku untuk resistor dengan instruksi warna saja, kian besar kapasitas resistor / daya, maka makin besar juga bentuk fisiknya dan biasanya nilai resistansi sudah langsung dicantumkan di tubuh resistor. Misalnya saja untuk resistor 5 Watt dibawah ini dengan nilai resistansi 22 Ohm

membaca nilai resistor 5 watt

Begitu juga dengan resistor variabel jenis potensiometer sudah dicantumkan besaran resistansi di badan unsur tersebut

resistansi potensiometer

Atau pada resistor variabel VR dicantumkan dengan instruksi pengali, VR dibawah berarti 10 x 10000 = 100.000 atau 100K Ohm.

membaca resistansi VR

Nah lalu bagaimana cara membaca resistor dengan multimeter ? caranya sungguh mudah, terlebih dengan menggunakan AVOmeter digital sehingga tidak perlu melihat jarum penunjuk lagi.

Pertama tama pindahkan dulu selektor multimeter ke pilihan Ohm untuk mengukur resistansi

multimeter untuk resistor

Lalu tinggal hubungkan probe multimeter ke kaki kaki resistor, sebab tidak ada polaritas untuk resistor maka pemasangannya bisa bolak balik. Nantinya nilai resistansi resistor akan eksklusif tampil di display multimeter. Sedangkan pada Multimeter analog mesti menyaksikan dulu jarum penunjuknya.

cara membaca resistor dengan multimeter

Nah demikian postingan perihal cara membaca nilai resistor, selain komponen ini wajib juga ya mengenali untuk membaca arahan komponen yang lain misalnya saja cara membaca aba-aba dioda.

Sedikit perhiasan tips bahu-membahu bila sebelumnya kita telah tahu nilai resistor di pasaran yang memang banyak dipakai cukup cuma dengan menyaksikan sekilas saja sudah bisa tertangkap basah nilai kendala resistor tersebut sehingga tidak perlu lagi memakai contoh warna resistor diatas sehingga mesti dibiasakan saja.

0 Response to "Cara Membaca Nilai Resistor"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel