Pengertian Dan Fungsi Grounding Listrik

Pengertian dari grounding listrik ialah sebuah sistem instalasi listrik yang mampu menghapus beda memiliki peluang selaku pelepasan muatan listrik berlebih pada suatu instalasi listrik dengan cara mengalirkannya ke tanah sehingga perumpamaan sehari hari yang sering digunakan yakni pentanahan atau arde.

Yang dimaksud dengan beda berpotensi mampu berupa adanya kebocoran arus listrik dan yang khususnya adalah sambaran petir.

Daftar Isi :

Pengertian Grounding Listrik

Bumi atau tanah pastinya mempunyai masa dan volume yang sangat besar sehingga bisa menetralkan adanya muatan listrik sekalipun itu petir yang berdasarkan windpowerengineering.com membawa muatan listrik dengan arus berkisar 5000 sampai 200.000 A dan tegangan 40.000 hingga 120.000 Volt.

Implementasi di lapangan untuk pemasangan grounding ini yakni dengan cara menanam suatu elektroda penghantar yang bagus ke dalam tanah. Seberapa tangguh grounding yang dipasang tergantung pada banyak hal mirip jenis penghantar listrik yang digunakan, jenis kabel penghantar dan seberapa lembab tanah yang ditancapi elektroda tersebut

contoh pemasangan grounding

Contoh pemasangan grounding

Berikut pada artikel kali ini akan dibahas beberapa hal berikut :

Fungsi Grounding Listrik

Sebenarnya fungsi grounding listrik adalah sangat penting dalam suatu instalasi listrik namun sayangnya sebagian besar masyarakat kita masih belum mengerti pentingnya instalasi sebuah grounding listrik.

Adapun penduduk yang memasang grounding di kelistrikan rumah namun tidak tahu parameter nya apa saja apakah grounding tersebut efektif atau layak dipakai atau tidak.

Grounding sungguh dibutuhkan baik itu pada instalasi listrik rumah, kantor, pabrik sekalipun, apalagi pada instalasi tegangan ekstra tinggi PLN wajib terdapat instalasi grounding. Tujuan penggunaan grounding yakni memberikan pertolongan kepada pengguna perlengkapan listrik pada dikala terjadi beberapa hal berikut :

  1. Kebocoran arus listrik yang terlalu besar
  2. Terjadinya induksi tegangan listrik
  3. Isolasi yang kurang baik
  4. Melindungi dari listrik statis
  5. Melindungi dari tegangan tinggi utamanya petir
  6. Sebagai contoh pengukuran tegangan

Seperti yang kita pahami bahwa arus listrik akan senantiasa mencari ajaran listrik yang mudah untuk dilewati, dan pada arus yang sangat besar, bumi adalah sarana yang tepat untuk mencampakkan keunggulan muatan tadi.

Pengertian listrik statis sesuai dengan penamaan nya yang berarti membisu, elektron aktual dan negatif bergerak mengelilingi inti atom dan secara datang datang dapat terjadi loncatan pada dikala terdapat penghantar listrik yang mendekatinya mampu berupa logam, kabel listrik maupun insan.

Loncatan listrik statis dengan muatan besar mampu menjadikan percikan api sehingga mampu menimbulkan kebakaran. Beberapa pola mudah contohnya pada pengisian tangki SPBU truk harus sebelumnya dihubungkan dengan kabel grounding yang telah ditawarkan.

grounding untuk truk spbu

Grounding pada truck

Contoh lainnya yang lebih gampang yaitu petir yang seperti sebelumnya disampaikan memiliki muatan listrik yang sungguh besar dan mampu membahayakan insan bila terkena pedoman listriknya.

Sedangkan fungsi grounding sebagai penstabil tegangan bisa dibilang merupakan fungsi grounding secara tidak eksklusif alasannya dengan adanya titik grounding maka acuan pengukuran tegangan antar korelasi terminal listrik menjadi jelas .

Grounding dapat pula dipakai untuk teladan pengukuran tegangan bayangkan saja jika tidak terdapat titik rujukan biasa untuk semua sumber tegangan, akan terjadi kesusahan antar masing-masing hubungan alasannya tegangan sering berubah sedangkan grounding senantiasa konstan.

Simbol Grounding Listrik

Sama seperti pada umumnya ungkapan dalam dunia kelistrikan sering terdapat simbol yang berlainan beda di tiap negara begitupun juga dengan simbol grounding listrik yang terdapat beberapa yang biasa dipakai. Pada peralatan kelistrikan pastinya kita tidak jarang menyaksikan ikon simbol dibawah ini bukan.

simbol grounding listrik

Simbol grounding

Kesemuanya yaitu sama yakni sebagai simbol grounding listrik. Fungsi dari simbol ini tentu saja berbagai contohnya ketika proses gambar teknik instalasi listrik, proses pembangunan gedung, troubleshooting pada saat terjadi kegagalan ataupun maintenance instalasi listrik.

Standard Grounding Listrik

Supaya grounding yang dipasang bisa menghantarkan listrik ke bumi idealnya adalah kabel penghantar mesti benar benar terhubung tanpa resistansi ke tanah namun pada prakteknya sungguh susah untuk bisa mendapatkan grounding yang 100% bisa terhubung ke bumi oleh karena itu dibuatlah tolok ukur resistansi atau kendala maksimum kabel grounding ke bumi sebesar 5 Ohm yang mengacu ke PUIL 2000 yang masih berlaku sampai saat ini.

Nilai antara 0-5 Ohm ialah nilai hambatan yang diperbolehkan sedangkan lebih dari itu tidak mampu menerima pengesahan dari PLN sebagaiotoritas kelistrikan.

Namun pastinya nilai resistansi ini tidaklah mutlak karena bergantung juga dari lokasi dan jenis tanahnya. Berikut ini yaitu hukum sesuai PUIL terkait ketentuan resistansi grounding :

resistansi grounding puil

Sebagai embel-embel, dari segi teknik juga tingginya hambatan grounding sungguh merugikan karena listrik statis tidak langsung tersalurkan ke bumi dan kebocoran arus bisa merusak bagian elektro khususnya yang peka terhadap listrik statis.

Lalu bagaimana kalau instalasi grounding telah dipasang namun ternyata resistansi yang didapat belum sesuai, tentunya tidak mungkin untuk membongkar instalasi yang sudah dilaksanakan ?

Biasanya mampu dilaksanakan dengan beberapa teknik dibawah ini :

  1. Membuat tata cara paralel dengan jalur grounding baru
  2. Menambah kedalaman penghantar grounding
  3. Memperlebar luas penampang penghantar grounding.

Satu hal lagi yang wajib untuk dikenali yaitu grounding untuk instalasi listrik rumah dengan grounding untuk penangkal petir haruslah dipisahkan meskipun sifatnya sama untuk melindungi perlengkapan listrik.

Pada instalasi grounding untuk rumah lazimnya terminal grounding akan dipasang di kWH meter sedangkan pada instalasi grounding penangkal petir akan dihubungan pribadi ke unit penangkal petir yang berbentuktiang diposisikan di kawasan yang tinggi. Untuk terminal ke pentanahan nya tetap sama ke bumi namun tetap dipisah kan sekurang-kurangnyadengan jarak 10 meter.

Kabel Grounding

Kabel grounding sebab memang ditujukan untuk mengamankan adanya kebocoran arus listrik baik kecil maupun besar maka mesti bisa untuk mengalirkan arus yang besar sebab kalau tidak maka fungsinya tidak akan maksimal untuk mengamankan perangkat listrik anda.

Umumnya pada instalasi listrik rumah grounding akan dipasang pada kWH meter oleh petugas PLN sampai penanaman pipa tembaga yang dipasang dalam tanah.

Namun ada juga yang mempergunakan kontraktor instalasi listrik sehingga petugas PLN cuma tinggal menyambungkan saja terminal ground ke kWH meter.

contoh grounding kwh meter

Contoh pemasangan grounding pada panel listrik

Pemilihan kabel untuk grounding tidak bisa sembarangan alasannya adalah sudah ada kriteria baik dalam ukuran kabel maupun warna yang dipakai, kriteria warna kabel yang dipakai untuk grounding ialah warna kuning-hijau. Untuk lebih terang bisa mendatangi artikel ihwal Jenis Kabel Listrik, Fungsi dan Harganya

Kriteria sekurang-kurangnyakabel untuk grounding lazimnya ialah dengan penampang 50 mm pastinya jika memiliki luas penampang lebih besar akan lebih baik lagi dalam menghantarkan arus dan jenis kabel yang digunakan harus disesuaikan dengan lokasi pemasangannya.

Untuk pemasangan kabel grounding di dalam ruangan atau pada lokasi yang terdapat banyak perangkat sensitif wajib memakai kabel jenis HVSC (High Voltage Single Core) yang pada bagian isolasinya bisa menahan tegangan tembus ataupun tegangan induksi.

kabel grounding hvsc

Kabel jenis HVSC

Sedangkan untuk instalasi outdoor/ diluar bangunan atau jauh dari jangkauan manusia maupun tidak terdapat perangkat sensitif bisa menggunakan kabel NYA 50mm warna hijau-kuning atau mampu juga dengan kabel BCC tanpa selubung ( bare bone ) dengan pertimbangan harga yang lebih hemat biaya.

Namun dalam instalasi nya tetap harus dipasangi pipa maupun conduite dengan pertimbangan agar lebih rapi, mengurangi induksi listrik dan pastinya untuk mengamankan dari pencuri kabel yang sering terjadi.

standar kabel grounding

Alat Ukur Grouding /Earth Tester

Jika anda menggunakan jasa instalasi grouding pastikan dikala dijalankan pengukuran nilai hambatan / nilai resistansi grounding untuk ikut mengeceknya sebab sungguh penting untuk mengetahui apakah instalasi grounding yang digunakan sudah sesuai patokan, seperti disampaikan diatas bahwa sesuai hukum PUIL nilai resistansi maksimum kabel grounding ke bumi adalah sebesar 5 Ohm saja.

Alat yang dipakai untuk mengukur metode grounding disebut dengan grounding tester atau ada juga yang menyebut nya Earth Tester.

Terdapat banyak grounding tester yang mampu dipakai misalnya saja earth meter Kyoritsu. Alat ukur ground tester pastinya berbeda dengan multimeter/ avometer yang umum digunakan mengukur tegangan dan arus.

Alat Ukur Grouding Earth Tester

Elektroda untuk pengukurannya sendiri terdapat 3 terminal adalah elektroda P ( memiliki potensi ), E ( Earth ) dengan elektroda C ( Current ). Tujuan dari digunakannya 3 elektroda ini adalah supaya mampu benar benar terukur dengan baik apakah tahanan mampu mengalirkan arus listrik dengan baik. Untuk didapatkan hasil pengukuran yang akurat maka diusulkan untuk memakai jenis grounding tester digital.

0 Response to "Pengertian Dan Fungsi Grounding Listrik"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel