Mengulik Prinsip Kerja Motor Dc Dan Jenis-Jenisnya
Motor DC, atau dalam perumpamaan lain disebut motor arus searah, ialah sebuah perangkat yang sebenarnya ada di sekitar kita. Namun, banyak orang yang belum mengenal prinsip kerja motor DC. Nah, dibawah ini akan dijelaskan fungsi dan juga jenis-jenisnya bagi yang ingin mengenalnya lebih jauh.
Daftar Isi :
Prinsip Kerja Motor DC
Motor DC merupakan komponen elektronik yang mempunyai dua terminal. Kedua terminal tersebut, membutuhkan tegangan arus searah supaya mampu menggerakkannya. Motor DC biasa dipakai pada perangkat-perangkat listrik mirip :
- Vibrator ponsel
- Peralatan-peralatan industri
- Peralatan rumah tangga
- Disk driver
- Bor listrik DC
- Kipas DC
- Peralatan mesin
- Peralatan elektronik
Prinsip kerja motor listrik DC sungguh bergantung pada rotor dan stator rotor ialah bagian yang bisa berputar. Bagian rotor terdiri dari kumparan jangkar. Sementara stator yaitu bab motor yang tidak mampu berputar. Stator terbagi ke dalam rangka dan juga kumparan-kumparan medan.
Nah, kedua bab utama tersebut, lalu dikelompokkan kembali ke dalam beberapa bagian penting. Adapun unsur penting yang menjadi bagian prinsip kerja motor DC ini adalah selaku berikut:
- Field Winding (kumparan medan magnet)
- Yoke (kerangka magnet)
- Brushes (sikat arang)
- Commutator (komutator)
- Poles (kutub motor)
Agar mampu bergerak, prinsip kerja motor listrik DC ini memakai prinsip induksi elektromagnet. Ketika arus listrik dialirkan pada kumparan, maka bagian yang disebut “utara” pada kumparan akan menghadap ke bagian “selatan” magnet.
Selanjutnya akan terjadi saling tarik menarik yang menjadikan pergerakan pada dikala kumparan berhenti. Hal ini dikarenakan, kutub utara magnet, berjumpa dengan kutub selatan magnet.
Agar bisa menggerakkannya kembali, pada dikala kutub kumparan saling berhadapan dengan kutub magnet, maka arah arus kumparan dibalik. Pada saat kondisi ini terjadi, maka kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan, dan sebaliknya, kutub selatan menjadi kutub utara.
Untuk lebih terang berikut adalah animasi prinsip kerja motor DC brushed :
Prinsip kerja motor listrik DC ini akan menjadi siklus yang terus berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan tersebut ditentukan.
Ketika kutub utara saling berhadapan dengan kutub utara, dan kutub selatan berhadapan dengan kutub selatan, di sinilah terjadi tolak menolak sehingga otomatis kumparan bergerak memutar. Alhasil, kutub selatan pada kumparan akan berhadapan kembali dengan kutub selatan, begitu pula sebaliknya.
Baca juga : Prinsip kerja generator
Prinsip Kerja Brushless DC Motor
Brushes atau sikat arang ialah bab yang cukup penting pada motor DC. Namun, seiring dengan perkembangannya, ada juga jenis motor listrik yang berjalan tanpa unsur sikat di dalamnya.
Prinsip kerja motor DC brushless yakni dengan menetralisir unsur sikat pada motor magnet permanen. Motor DC brushless, menggunakan sistem servo yang mengubah kontak komutator mekanis.
Sensor elektronik pada bagian, lalu akan mendeteksi sudut rotor. Selain itu, juga akan mengatur saklar semikonduktor seperti transistor yang mampu mengalihkan arus melalui belitan. Setelah itu, lalu elektromagnet membuat torsi dalam satu arah.
Prinsip Kerja Brushless DC Motor
Prinsip Kerja motor DC brushless memiliki umur yang lebih lama sebab kontak geser yang menjadikan gesekan menjadi lebih sedikit. Umumnya, motor DC tanpa sikat mempunyai jenis magnet yang permanen. Magnet tersebut mampu berputar di sekitar menyeramkan tetap.
Prinsip kerja motor DC brushless ini memiliki sejumlah keunggulan ketimbang motor DC bersikat. Adapun keunggulannya yakni:
- Torsi lebih banyak per watt
- Rasio torsi tinggi kepada berat
- Pengurangan kegaduhan
- Peningkatan keandalan
- Masa pakai yang jauh lebih lama
- Menghilangkan percikan listrik dari komutator
Prinsip Kerja Motor DC Seri
Pada dasarnya, motor DC seri ini sungguh mirip dengan motor DC yang yang lain. Karena, fungsi dari motor DC seri ini yakni mengganti energi listrik menjadi energi mekanik. Cara kerja motor DC seri bergantung pada prinsip elektromagnetik.
Pada ketika medan magnet terbentuk, konduktor pembawa arus akan melakukan pekerjaan sama dengan medan magnet luar. Setelah itu, gerakan berputar pun bisa dihasilkan.
Komponen utama pada motor DC seri meliputi:
- Angker dinamo (rotor)
- Gandar
- Belitan medan (Field winding)
- Stator
- Sikat (brush)
- Memiliki dua bab kutub elektromagnet yang lebih banyak
Motor DC seri memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
- Maintenance gampang
- Hemat ongkos
- Torsi awal yang lebih besar lengan berkuasa
- Perakitan gampang
- Desain sederhana
Motor DC seri mempunyai arus menyeramkan dan medan yang setara. Pasalnya, dalam unsur ini, bidang dan belitan stator digabungkan secara seri oleh satu sama lain. Itulah yang sedikit membedakannya dari jenis motor DC lainnya.
Ciri-ciri motor DC seri yaitu mempunyai kumparan penguat medan disatu pada kumparan armature. Selain itu, perangkat ini juga memiliki daya output yang tergolong besar. Namun, beban arus yang diminta oleh motor pun tergolong besar juga.
Perangkat ini akan menghubungkan gulungan medan atau medan shunt secara seri dengan gulungan dinamo. Itulah kenapa, arus medannya sama dengan arus dinamo.
Penggunaan motor DC seri ini sangat sesuai untuk penggunaan yang memerlukan torque penyelaan awal yang tinggi. Misalnya seperti derek dan alat pengangkat hoist.
Jenis-Jenis Motor DC
Selain mengenal prinsip kerjanya, kenali juga jenis-jenisnya. Pada dasarnya, perangkat ini terbagi ke dalam dua jenis secara fungsinya. Adapun kedua jenis tersebut adalah selaku berikut:
1. Motor DC Penguat Sendiri
Jenis yang satu ini mempunyai cara kerja di mana penguat magnet didapatkan dari motor itu sendiri. Perangkat ini mampu dibedakan menurut hubungan lilitan penguat magnet yang ada pada lilitan jangkar motor tipe ini.
Untuk motor DC penguat sendiri, dibagi ke dalam berbagai jenis seperti shunt, motor seri, dan motor kompon yang ialah gabungan motor seri dan shunt.
2. Motor DC Penguat Terpisah
Tipe yang satu ini mempunyai penguat magnet yang bisa menerima arus dari sumber khusus. Selain itu, arus tersebut didapatkan juga secara terpisah dengan sumber arus ke rotor.
Arus yang diberikan untuk menguatkan magnet dan arus untuk jangkar, dibuat secara terpisah, atau tidak terikat antara satu dengan yang lainnya.
Prinsip Kerja Motor DC Shunt
Motor DC shunt sama dengan perangkat motor DC yang lain. Perangkat ini dibangun dengan bab-bab dasar seperti:
- Belitan medan/ Field winding (stator)
- Angker dinamo (rotor)
- Komutator
Prinsip kerjanya yakni, pada setiap kali motor DC ini diaktifkan, atau dinyalakan, maka DC akan mengalir ke seluruh bagian rotor dan stator. Aliran arus tersebut, nantinya akan menciptakan dua bidang, yakni anker dinamo dan kutub.
Pada perangkat ini terdapat dua medan magnet yang terdapat pada celah udara. Letaknya berada di antara medan dan menyeramkan dinamo. Kedua medan magnet tersebut, nantinya akan saling menyikapi untuk memutar seram dinamo.
Kemudian, komutator akan menjungkirbalikkan menakutkan dinamo. Makara, nantinya medan seram dinamo tersebut ditolak dengan medan kutub. Hal tersebut akan terjadi secara berkelanjutan hingga memutar seram dinamo ke arah yang serupa.
Fungsi dan Manfaat Motor DC Secara Luas
Perangkat motor DC ini, memiliki banyak fungsi dan manfaat sebagai berikut:
- Digunakan selaku bagian rangkaian robot sederhana. Dalam dunia robotika, perangkat ini akan dirangkai bareng dengan relay, resistor, dan transistor.
- Berfungsi selaku pencetus alat-alat elektronik. Misalnya seperti menggerakkan baling-baling pada kipas, mata bor, vibrator ponsel, dan masih banyak yang lain.
- Berfungsi juga untuk aktivis pintu putar supaya bisa bergerak secara otomatis.
Demikian isu seputar prinsip kerja motor DC yang kini sudah berkembang makin pesat. Dari informasi di atas, sekarang Anda mulai mengenal betapa pentingnya perangkat tersebut dalam kehidupan sehari-hari kita.
Semoga informasi di atas mampu memperbesar pengetahuan wacana motor DC.
0 Response to "Mengulik Prinsip Kerja Motor Dc Dan Jenis-Jenisnya"
Post a Comment