Perbedaan Arus Ac Dan Dc Serta Pengertiannya
Arus AC dan DC adalah jenis fatwa arus listrik yang merupakan pergerakan elektron dalam sebuah rangkaian listrik dan elektronik yang banyak digunakan dan masing masing digunakan untuk tujuan aplikasi yang berlainan menyesuaikan dengan keperluan.
Karakteristrik keduanya berlawanan sehingga dalam aplikasinya harus disesuailan dengan keperluan rangkaian listrik.
Daftar Isi :
Pengertian Arus AC dan DC
Sesuai dengan namanya, pengertian arus dc atau direct current adalah sebuah bentuk listrik yang mengalir ke satu arah saja dan hasilnya terdapat polaritas positif (+) dan negatif (-). Kebanyakan perlengkapan elektro yang digunakan memakai arus DC. Berikut ialah grafik bentuk arus DC :
Sedangkan pemahaman arus AC atau alternating current adalah jenis arus listrik dengan pemikiran muatan listrik yang berubah secara periodik terus berganti ubah yang pada mulanya arus pertama-tama bergerak ke satu arah (+) dan pada abad selanjutnya bergerak ke arah yang lain (-) sehingga sering juga disebut dengan arus bolak balik.
Arus AC penting untuk dipelajari karena nyaris semua instalasi kelistrikan untuk rumah maupun bangunan memakai jenis arus AC untuk pemikiran listriknya. Berikut yaitu grafik bentuk arus AC :
Jumlah waktu yang diperlukan arus AC untuk naik dari 0 menuju puncak sinyal sinus kemudian kembali lagi ke 0 dan mengulangi proses selanjutnya ke arah bertentangan disebut satu siklus atau satu cycle, jumlah cycle yang terjadi tiap detik disebut dengan frekuensi.
Di indonesia, kriteria suplai arus AC yang digunakan adalah dengan frekuensi 50 Hz yang artinya terjadi 50 siklus per detik. Alat yang dapat dipakai untuk mengukur tegangan arus dan hambatan untuk dc maupun ac adalah multimeter atau AVO meter, sedangkan untuk menyaksikan arus tersebut dalam bentuk grafik mesti menggunakan osiloskop.
Perbedaan Arus AC dan DC
Ada banyak perbedaan arus AC dan DC baik dari karakteristik maupun pada aplikasi penggunaan, berikut dibawah ini ialah tabel perbedaan arus ac dan dc :
ParameterPerbedaan | Arus AC | Arus DC |
---|---|---|
Jenis Sinyal | Square wave, Triangular, Circular, Sinus | Bentuk sinyal datar/ flat |
Polaritas | Terdapat Phase (fasa) dan Netral | Terdapat terminal aktual (+) dan negatif (-) |
Sumber daya | Generator arus bolak balik / generator pembangkit | Baterai, power supply DC, Solar sel/ solar panel |
Pergerakan Elektron | Aliran elektron terus berubah dalam arah maju atau mundur | Aliran elektron bergerak dalam satu arah |
Faktor Daya | Terus berfluktuasi antara 0 dan 1 | Faktor daya selalu 1 |
Frekuensi | Frekuensi 50 Hz atau 60 Hz | Tidak terdapat frekuensi |
Efisiensi daya | Efisiensi tinggi | Efisiensi rendah |
Selain perbedaan diatas pastinya terdapat juga keunggulan dan kelemahan arus AC dan DC dan masing masing biasa diterapkan menyesuaikan dengan kebutuhan.
Contoh Arus AC dan DC
Ada banyaj pola arus ac dan dc dalam kehidupan sehari hari, arus AC menjadi suplai listrik untuk peralatan rumah tangga seperti lampu penerangan, kulkas ataupun air conditioner dan stop kontak pada rumah dan bangunan yang lain.
Sedangkan arus DC banyak dipakai pada perangkat konsumer elektro yang lazimnya mempunyai transistor didalamnya mirip smartphone, laptop, TV. Untuk arus DC kapasitas besar juga digunakan untuk motor DC elektrik seperti mobil hybrid.
Contoh sumber listrik AC dan DC :
Sumber arus AC : generator arus AC, jala listrik PLN, dinamo sepeda, Genset
Sumber arus DC : baterai, akumulator (aki), solar panel, power supply/ adaptor DC
Kelebihan dan Kekurangan Arus AC dan DC
Pada penerapan jenis arus di lapangan pastinya harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan baik arus DC dan arus AC memiliki kelebihan dan kelemahan masing masing.
Arus AC banyak digunakan pada distribusi daya listrik ke rumah rumah maupun gedung yang bersumber dari PLN selaku pemasokpasokan listrik. Alasan digunakannya jenis arus AC adalah efisiensi yang baik adalah ada banyak cara dan handal untuk mengoptimalkan atau menurunkan tegangan dengan menggunakan transformator dengan mengurangi power loss dalam transmisi listrik
Untuk mentransmisikan listrik PLN sampai ke lokasi yang sangat jauh pastinya diharapkan kabel penghantar tembaga, semakin besar arus (sampai jutaan watt) maka secara teori makin besar juga ukuran penampang kabel tembaga yang diperlukan dan ini pastinya tidak efisien.
Hal ini bisa disiasati dengan mengubah besarnya arus menjadi besaran tegangan sehingga kabel yang dibutuhkan tidak memakai penampang yang besar dan tentunya juga menghemat biaya yang diperlukan untuk mengalirkan listrik tersebut. Sehingga pada transmisi pendistribusian listrik PLN kita akan sering menyaksikan adanya trafo step up dan trafo step down yang berfungsi untuk mengganti arus listrik berupa tegangan tinggi dengan arus yang kecil menjadi tegangan rendah dengan arus yang besar.
Arus AC dan DC pada Motor
Perlu dimengerti juga penggunaan arus AC dan DC pada motor dan terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan arus ac dan dc pada motor diantaranya :
Kelebihan arus DC pada motor :
- Nyala lampu motor stabil tidak redup mengikuti putaran mesin
- Fleksibel dikala penambahan kombinasi yang membutuhkan arus DC
Kekurangan arus DC pada motor :
- Memerlukan pengisian daya yang lebih besar pada aki
- Umur aki menjadi lebih pendek
Kelebihan arus AC pada motor :
- Umur aki lebih panjang dan tidak cepat soak
- Beban untuk aki cuma untuk tata cara starter motor saja
Kekurangan arus AC pada motor :
- Nyala lampu redup mengikuti putaran mesin
- Lampu hanya nyala saat motor telah dihidupkan
0 Response to "Perbedaan Arus Ac Dan Dc Serta Pengertiannya"
Post a Comment